Anda pernah melihat bapak - bapak yang berkeliling mendagangkan kerupuk ikan sepanjang jalan dengan mata buta ? apakah anda pernah berfikir " kok bisa mereka berdagang keliling tanpa melihat ? apa mereka tidak takut nyasar atau di tipu pembelinya, dengan memberikan uang yang salah atau kembalian yang salah ? ".
Hebat, bapak ini sungguh hebat. mereka mengandalkan insting mereka untuk merayap pinggir jalan demi sesuap nasi. Miris rasanya jika dibandingkan dengan pengemis di pinggir jalan yang sehat bugar masih muda pula. Kenapa mereka tidak mencontoh dari bapak ini untuk mendagangkan dagangan. Mereka bisa seperti bapak ini yang penting mereka mau usaha. Yang ane sayangkan sekarang malah anak kecil disuruh meminta minta uang di lampu merah. Malah sekarang yang uniknya anak muda dengan menggunakan almamater entah dari sekolah mana atau kampus mana dan yayasan dari mana meminta sumbangan juga di jalan sungguh miris sangat. kenapa mereka tidak membuat aktifitas lain ja dan mereka bekerja yang layak lah, dan hasil kerjanya kan bisa di buat sumbangan ke yang membutuhkan. saya pernah ikut @jakarta hiden tour. saya disana di ajak ketempat-tempat yang kumuh istilahnya ga layak jadi hunian. ane mengambil kesimpulan dari tour itu mereka berusaha hidup meski harus ditempat kumuh ini, sebagian dari mereka bekerja dikantoran dan pelabuhan sebagai buruh angkut(kuli panggul).
Kembali ke topik, saya bingung dengan cara mereka berdagang berapa keuntungan yang mereka dapat dari berjualan tersebut panas-panasan hujan kadang kehujanan. saya pernah bertanya ke mereka, mereka mendapatkan keuntungan rata- rata seribu sampai 5000 perbungkus tergantung mereka menjajakan dagangannya. tapi apakah selalu habis ? tidak terkadang sehari mereka berkeliling tidak ada satupun yang laku. Jeger..... pikiran ku langsung berfikir yang tidak -tidak jika dagangannya tidak laku. mereka sudah punya tempat untuk berkumpul dengan teman - temannya. ada satu tempat yang saya tau yaitu di daerah mall cinere tapi deket danau yang tidak kepakai itu deket perum. entah gimana apa yang di bincangkan mereka tapi mereka tertawa lepas saya liat.
Andai pengemis bisa seperti bapak - bapak ini mungkin tidak akan di pandang rendah oleh masyarakat. Coba berusaha agar mampu dan tidak di rendah kan oleh masyarakat.
" berusaha meski jatuh, tak lelah maka dia akan mendapatkan jawabannya "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar